 |
Terkecuali tewas dengan keadaan bersimbah darah, satu cangkul juga dilaporkan tertancap di kemaluannya.
Kuat sangkaan, EF adalah korban pembunuhan serta pem#rkos#an.
Kapolsektro Teluk Naga, Komisaris Supriyanto menyampaikan, jenazah EF pertama kalinya diketemukan sekitaran jam 09. 00.
" Korban hari itu tak masuk kerja. Lalu tiga temannya menyambangi kamar mess korban. Rupanya mess itu dalam kondisi tergembok dari luar, " lata Supriyanto.
Karena tak ada kunci duplikat, tiga kawan korban juga memanggil salah seorang karyawan pria bernama Yaya untuk mendobrak pintu.
" Waktu pintu didobrak, mereka merasakan korban terkapar tidak bernyawa. Badan korban ditutupi tumpukan bantal serta pakaian korban. Satu gagang cangkul juga dijumpai masuk di kemaluan korban, " kata Supriyanto.
Jenazah EF juga dilarikan ke rumah sakit untuk kepentingan autopsi. EF sendiri di ketahui adalah warga Kampung Bangkir, RT12/03, Desa Pegandikan, Lebakwangi, Serang.
Situasi haru demikian merasa di kamar mayat RSUD Kabupaten Tangerang
Tangis Mahfudoh, ibunda Enno Fariah (18), segera pecah waktu lihat jenazah anaknya terbaring di kamar mayat RSUD Kabupaten Tangerang, Jumat (13/5/2016) petang.
Selain tewas dengan keadaan bersimbah darah, satu cangkul juga dilaporkan tertancap di kemaluannya.
Mahfudoh sendiri datang dari kampung halamannya, di Kampung Bangkir, RT12/03, Desa Pegandikan, Lebakwangi, Kabupaten Serang sesudah dihubungi polisi tentang kematian tragis Enno.
" Saya diberi tahu bila anak saya meninggal. Saya kirain mah kecelakaan. Tidak tahunya jadi dibunuh. Ingin kiamat rasanya, mas, " kata Mahfudoh berderai air mata.
Mahfudoh menjelaskan, Enno adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Enno, yang baru beberapa bulan lulus SMK, juga baru bekerja selama 1/2 th. di PT Polyta Global Mandiri.
" Setelah lulus SMK dia segera kerja. Dia baru enam bln. disini. Satu minggu sekali biasanya balik ke rumah. Terakhir pulang pas libur panjang tempo hari tanggal 5 hingga 7 Mei, " kata Mahfudoh.
Mahfudoh juga mengutuk keras pembunuh putrinya itu.
" Kejam banget ya Allah. Tega banget berbuat seperti ini ke anak saya, " tuturnya sembari menangis.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari cerita ini.... serta mudah-mudahan keluarga kita terlepas dari tingkah laku tak berperikemanusiaan itu...
Sumber : http :// www. babiat. com/