AWAS HARUS DIWASPADAI!!! SEKARANG SUDAH MEMASUKI MUSIM PENGHUJAN, BANYAK DEMAM BERDARAH!!! TAPI JANGAN CEMAS INI ADA RAMUAN YANG SANGAT MUJARAP UNTUK MENGATASINYA!!!



Tanaman Dringo atau Jeringau adalah tanaman termasuk dalam famili Acoraceae. Meskipun gampang diketemukan di Indonesia sebenarmya tanaman ini aslinya dari India. Bila dipandang sepintas tanaman tahunan ini serupa dengan pandan, cuma saja daunnya lebih kecil serta tumbuh lurus seperti pedang.

Kandungan Dringo atau Jeringau ada dalam minyak atsirinya yaitu asoron, glikosida (akorina), akoretina, kholin, kalmeona, iso kalamendiol, epi isokalamendiol, siobunona, trimetil, sponin, vitamin C. Rimpang serta daun Jeringau atau Dringo memiliki kandungan Saponin dn flavonoida, disamping rimpangnya mengandung minyak atsiri.

Di Eropa rimpang serta minyak atsiri Jeringau umumnya digunakan oleh industri bahan pewangi serta produksi minuman alkohol. Biasanya tanaman Dringo dipakai sebagai karminatif, spasmolitik, serta diaforetik. Secara tradisional nenek moyang kita dulu sudah memakai jeringau atau dringo sebagai obat penambah nafsu makan, obat mulas, wanita nifas, penenang, masalah pencernaan, radang lambung, obat kurap, obat sakit kepala, antiinflamasi, maag, diare, disentri, asma, cacingan, imunostimulan serta meningkatkan kandungan trombosit pada pasien demam berdarah dengue. Ekstrak alkohol jeringau begitu bermanfaat sebagai bahan antibakteri. Ekstrak air serta alkohol rimpang Dringo bisa menurunkan kandungan lipid darah dengan senyawa bioaktif @-asarone serta b- asarone, ekstrak itu juga mempunyai kegiatan sebagai analgsik serta neuroprotektif. Ekstrak metanol Jeringau atau Dringo memiliki kegiatan antidiabetes.

Rimpang jeringau mengandung minyak yang bernilai serbaguna yang dimaksud Calamus Oil dipakai dalam campuran dalam industri makanan serta minuman, bahan penyedap, pewangi, deterjen, sabun, serta krem kecantikan. Jeringau yang bisa digunakan sebagai insektisida hayati yaitu pada akarnya (rimpang), karena mengandung minyak atsiri. Rimpang jeringau bisa dipakai dalam 2 bentuk, yakni berupa tepung serta minyak. Untuk membuat tepung, rimpang jeringau diiris-iris, dikeringkan, lantas ditumbuk. Sedang langkah pemrosesan rimpang jeringau jadi minyak atsiri yaitu lewat penyulingan dengan cara Destilasi (Kardinan, 2004). Selain untuk penyembuhan ternyata dringo bisa jadikan sebagai pestisida & insektisida organik (ingindali serangga), sebagai kabar yang baik untuk petani organik.

Cara Berobat dengan Jeringau atau Dringo
1. Obat Demam berdarah

Rimpang Jeringau atau dringo yang telah dicuci bersih sebnyak 1 genggam direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan disaring serta diminum.

2. Obat Infeksi Kuku

3 ruas jari rimpang dringo bersama 3 lembar daun durian di rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring, pakai untuk merendam kuku yang sakit.

Sedang bikin pestisida organik menggunakan jeringau atau dringo yaitu seperti berikut :

Tumbuk halus segenggam daun sirsak, segenggam rimpang dringo, 20 siung bawang putih. Rendam di air sebanyak 20 liter, berikan 20 g sabun colek aduk rata serta biarlah semalaman. Saring dengan kain, Encerkan 1 liter air pestisda tadi dengan 50-60 liter air, serta siap disemprotkan ke tanaman.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.