 |
Asli Asia tengah, bawang putih adalah salah satu tanaman tertua yang dibudidayakan di dunia dan telah tumbuh selama lebih dari 5000 tahun. Mesir kuno tampaknya telah pertama untuk menumbuhkan tanaman ini yang memainkan peran penting dalam budaya mereka.
Bawang putih tidak hanya diberikan dengan kualitas suci dan ditempatkan di makam Firaun, tapi itu diberikan kepada budak yang membangun piramida untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan mereka. Kualitas kekuatan-meningkatkan ini juga dihormati oleh orang-orang Yunani dan Romawi kuno, peradaban yang atlet makan bawang putih sebelum acara olahraga dan yang tentara dikonsumsi sebelum pergi berperang.
Bawang putih diperkenalkan ke berbagai daerah di seluruh dunia dengan migrasi suku budaya dan penjelajah. Pada abad 6 SM, bawang putih dikenal di China dan India, negara kedua menggunakannya untuk tujuan terapeutik.
Sementara memasak berkat favorit untuk rasa besar, manfaat kesehatan dari bawang putih juga telah diakui dan dimanfaatkan sejak zaman kuno, menunjukkan individu yang tak terhitung jumlahnya alasan kuat untuk meningkatkan konsumsi bawang putih.
"Biarkan makanan menjadi obat-Mu, dan obat-obatan menjadi makanan-Mu."
Mereka adalah kata-kata terkenal dari dokter Yunani kuno Hippocrates, sering disebut bapak kedokteran Barat.
Dia benar-benar digunakan untuk meresepkan bawang putih untuk mengobati berbagai kondisi medis.
Nah ... ilmu pengetahuan modern baru-baru ini dikonfirmasi banyak efek kesehatan yang menguntungkan ini.
Jika Anda belum menjadi penggemar bawang putih, Anda mungkin akan memuat dapur Anda dengan makanan setelah membaca semua yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari bawang putih:
*Kanker
*Detoksifikasi
*Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
*Infeksi
*Peradangan
*Kesehatan jantung
*Sakit gigi
*Mengusir nyamuk
*Kutil
*Sakit telinga
*Batuk
*Sakit tenggorokan
*Hidung tersumbat atau hidung tersumbat
Sayuran ini menakjubkan telah digunakan untuk mengobati dan menyembuhkan kanker sepanjang zaman.
Beberapa studi populasi menunjukkan hubungan antara peningkatan asupan bawang putih dan mengurangi risiko kanker tertentu, termasuk kanker perut, usus besar, esofagus, pankreas, dan payudara.
Sangat penting bahwa Anda mempersiapkan bawang putih dengan cara yang benar, sebagai persiapan yang tidak benar dan konsumsi bisa meniadakan efek positif. Sering kali, koki rumah akan memasak bawang putih segera setelah menghancurkan atau memotong itu, yang tidak memungkinkan waktu yang optimal untuk reaksi enzim yang meningkatkan senyawa dalam bawang putih yang sehat. Sebaliknya, menghancurkan bawang putih pada suhu kamar dan memungkinkan untuk duduk selama sekitar 15 menit. Selain itu, tidak pernah memasak bawang putih di panas tinggi - mencoba memakan mentah atau dimasak ringan.
Bawang putih mentah dapat digunakan untuk membunuh bakteri, tetapi dimasak bawang putih memiliki potensi lebih dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Jika Anda khawatir tentang bawang putih menyebabkan bau mulut, Anda dapat mengatasi ini dengan mengkonsumsi bawang putih disiapkan sebagai pil atau kapsul. Jika Anda ingin mengalami manfaat kesehatan dari bawang putih dan mencegah bau dengan cara yang berbeda, mengkonsumsi bawang putih dengan peterseli, sebagai ramuan counter bau bawang putih.
Terakhir, banyak penelitian tentang bawang putih sebagai antibiotik telah melibatkan ekstrak bawang putih segar atau produk bawang putih bubuk dan bawang putih tidak dalam bentuk utuh makanan. Anda akan, bagaimanapun, mengalami manfaat bawang putih hanya dari menelan makanan kesehatan yang kuat.
Bagaimana mungkin bawang putih bertindak untuk mencegah kanker?
Efek pelindung dari bawang putih mungkin timbul dari sifat antibakteri atau dari kemampuannya untuk memblokir pembentukan zat penyebab kanker, menghentikan aktivasi zat penyebab kanker, meningkatkan perbaikan DNA, mengurangi proliferasi sel, atau menginduksi kematian sel.
Berapa banyak bawang putih mungkin berguna untuk pencegahan kanker?
Karena semua persiapan bawang putih tidak sama, sulit untuk menentukan jumlah yang tepat dari bawang putih yang mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko kanker. Selain itu, senyawa aktif hadir dalam bawang putih dapat kehilangan efektivitas mereka dengan waktu, penanganan, dan pengolahan. WHO pedoman untuk promosi kesehatan umum untuk orang dewasa adalah dosis harian 2 sampai 5 g bawang putih segar (sekitar satu cengkeh), 0,4-1,2 g bubuk bawang putih kering, 2-5 mg minyak bawang putih, 300 sampai 1.000 mg bawang putih ekstrak, atau formulasi lain yang sama dengan 2 sampai 5 mg allicin.
Apa pertimbangan keselamatan?
Meskipun bawang putih telah digunakan secara aman dalam memasak, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, selain napas dan tubuh yang kuat bau. Bawang putih kadang-kadang menyebabkan alergi yang dapat berkisar dari iritasi ringan untuk masalah berpotensi mengancam nyawa. Menelan umbi segar bawang putih, ekstrak, atau minyak pada perut kosong kadang-kadang dapat menyebabkan mulas, mual, muntah, dan diare. Beberapa hewan dan manusia menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan insulin.
Selain itu, luka bakar kimia, dermatitis kontak, dan asma bronkial dapat terjadi ketika bawang putih diterapkan pada kulit. Bawang putih juga harus dihindari oleh orang-orang yang rentan terhadap kondisi perut, seperti bisul, karena dapat memperburuk kondisi atau menyebabkan yang baru.
Bawang putih juga meresapi literatur penelitian: database biomedis dikenal sebagai MEDLINE, yang disediakan oleh National Library of Medicine, berisi 4.245 abstrak studi pada bawang putih.
Menurut data yang diberikan di sana, bawang putih sangat penting dalam mencegah atau mengobati lebih dari 150 kondisi kesehatan, mulai dari kanker diabetes, infeksi penumpukan plak di arteri, kerusakan DNA keracunan merkuri.
Selanjutnya, dalam penelitian tentang Greenmedinfo.com, itu juga menyatakan bahwa bawang putih memiliki nilai di 167 kondisi kesehatan atau gejala penyakit, tetapi kepadatan terbesar penelitian menunjukkan peran bawang putih dalam mencegah dan / atau mengobati penyakit kardiovaskular dan kanker, dua penyebab utama kematian di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Saat ini, meskipun kita menyadari kekuatan dan mulai menjadi lebih dan lebih yakin di dalamnya, tampaknya dokter akan selalu meresepkan obat sebagai bagian dari perawatan kami.