 |
Selama 19 tahun di kuburkan jasad Triyani binti Kartomulyo warga Ciomas Bogor, yang merupakan seorang ahli shadaqah masih juga dalam keadaan utuh. Jasad serta kain kafannya masih utuh tanpa ada menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu penutup makam telah hancur jadi tanah.
Keajaiban ini terungkap saat makam Triyani itu dibongkar oleh anak-anaknya yang mau memindahkan makamnya ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di samping makam suami almarhumah.
“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak, ” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.
Pemindahan ini dikerjakan karena situasi kompleks makam Triyani yang semakin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, sebagian makam telah hanyut serta rusak.
“Rencananya memang ingin dipindahkan dari pada makamnya rusak, ” kata Nanang Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa jenazahnya tenggelam. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita sepakat pindahin ke Purwodadi, ” tambahnya, seperti dilansir kabarmakkah. com.
Setelah digali jenazah Triyani disemayamkan dirumah Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor.
Rumah Teguh juga langsung kebanjiran tamu yang mau lihat secara segera keajaiban yang berlangsung. Triyani meninggal pada 20 Juni 1994. Selama itu, mayatnya masih tampak ada daging yang menempel walau telah mengecil. Selain itu, jasad Triyani tak mengeluarkan bau apapun.
Diduga bila keajaiban yang terjadi pada Triyani ini karena dulunya ia yaitu seorang yang suka bersedekah. Ia suka memberi pengemis atau gelandangan makanan warung yang di jualnya saat mereka lewat didepan warungnya.
Tidak cuma itu, Triyani juga sering menolong tetangganya yang kesulitan. “Saya tidak tahu fenomena apa dengan kejadian ini. Namun, mungkin karena amal baik ibu semasa hidupnya, ” jelas Teguh. “Ibu saya dahulu berjualan sayuran matang. ”